Pidato "Melestarikan karya Sastra Indonesia"


Assalamualaikum warrahmatulalah wabarakattuh

Yang terhormat kang Aldebaran selaku ketua organisasi, yang saya hormati rekan-rekan Sastra Bergerak, serta para hadirin yang saya banggakan.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kita bisa berkumpul di tempat ini dengan keadaan sehat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang saya hormati,

Perkenankan saya menyampaikan sebuah pidato berkenaan dengan melestarikan karya sastra Indonesia di kalangan masyarakat.

Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Ada beberapa bentuk dari sastra Indonesia sendiri yang kita ketahui, yaitu :

- Puisi
- Prosa
- Drama

Sastra Indonesia juga merupakan salah satu jati diri bangsa. Oleh karena itu, itu menandakan bahwa sastra Indonesia harus dilestarikan agara keberadaannya tidak punah tertelan zaman. Namun, seperti yang bisa kita lihat, ketertarikan masyarakat Indonesia kepada sastra Indonesia menurun. Kemudian, bagaimana cara kita melestarikannya? Menurut saya, kita dapat melakukan beberapa cara, diantaranya :
1. Membaca karya sastra Indonesia, dengan membaca kita bisa menumbuhkan minat terhadap sastra Indonesia.
2. Kita juga harus belajar untuk membuat karya sendiri, seperti puisi, cerita, prosa, dan sebagainya. Tidak hanya menumbuhkan rasa suka, kita bisa berpenghasilan dari karya yang kita buat
3. Menyebarkan kesukaan kita terhadap sastra Indonesia kepada orang lain. Setelah kita menyebarkan kesukaan kita, diharapkan orang lain tergerak untuk menyukai karya sastra Indonesia.

Di media sosial, kini kita bisa membaca ribuan karya, seperti di akun @resahsejenak @rintiksedu @fiersabesari. Mereka menyebarkan karya mereka dengan berpuisi, novel, dan musikalisasi puisi. Tentunya karya mereka dibaca ratusan ribu masyarakat yang ada di Indonesia. Itu masuk ke poin dua dan tiga, dimana mereka menyukai sastra dan membuat karya lalu disebarkan kepada masyarakat.

Hadirin yang saya cintai,

Namun, masih banyak juga masyarakat yang tidak suka sastra Indonesia, karena mereka beranggapan sastra Indonesia sesuatu yang menggelikan dan buang-buang waktu. Padahal, dengan mereka membaca sastra Indonesia, mereka telah melestarikan jati diri bangsa, dan juga mereka mendapat keuntungan, seperti menjadi manusia kreatif dan banyak inspirasi, menambah kosa kata dalam berbahasa Indonesia. Karena dalam karya sastra Indonesia, seringkali ditemukan kosa kata yang jarang kita temui di kehidupan sehari-hari.

Karya sastra Indonesia seperti puisi dan cerita, bisa membuat masalah hilang, karena biasanya dengan kita melampiaskan kesedihan atau kemarahan ke dalam puisi, hati akan lebih tenang. Oleh karena itu, juga dengan mempelajari sastra Indonesia kita dapat menghilangkan masalah yang sedang berputar di pikiran.

Kita juga selaku generasi muda, penerus bangsa, dan tombak negara, harus berusaha untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap karya sastra Indonesia, untuk menjaga jati diri bangsa kita wajib mengapresasi pula setiap karya sastra Indonesia yang ada.

Hadirin yang saya banggakan,

Semoga dengan apa yang sudah saya sampaikan di atas, kita bisa mengembangkan kemampuan kita dalam berkarya. Kita juga harus menjaga sastra Indonesia ini, selain merupakan jati diri bangsa, sastra Indonesia juga termasuk budaya. Oleh karena itu, kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia, harus berjuang demi negara,salah satunya dengan melestarikan karya sastra Indonesia.  

Dari segala kekurangan dari apa yang sudah saya sampaikan, mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Wassalamualaikum warrahamtullah wabarakattuh.










Read  Comments


TEKS EKSPLANASI "PEMANASAN GLOBAL"

Pemanasan Global



  
   Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata pada atmosfer bagian laut dan daratan bumi. Pemanasan global, sebuah permasalahan yang kini kurang diperhatikan oleh manusia, Semakin lama, pemanasan global akan meningkat karena kurangnya kesadaran manusia . Iklim di dalam bumi akan semakin panas akibat dari pemanasan global. Kemudian, iklim menjadi tidak teratur dan musim yang tidak diprediksi beberapa tahun terakhir.

   Pemanasan global disebabkan oleh banyak faktor, terutama oleh ulah manusia. Kita tahu bahwa peningkatan kehidupan di dunia ini sangat pesat, seperti peningkatan teknologi, industri, dan populasi penduduk. Saat ini banyak didirikan berbagai jenis pabrik yang menghasilkan karbondioksida sebagai limbah. Semakin banyak pabrik yang didirikan, semakin banyak pula karbondioksida yang dihasilkan. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat menyerap karbondioksida dan merubahnya menjadi oksigen. Namun, tumbuhan yang ada di bumi kini terus berkurang karena penebangan liar, kebakaran hutan, dan pengalihan fungsi hutan menjadi pemukiman penduduk. 

   Menurut data yang dirilis Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) berdasarkan data dari Global Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia tertinggi kehilangan hutan setelah Brasil yang ada di urutan pertama. 

   Pemanasan global juga menyebabkan para petani sulit untuk memanen. Banyak studi yang mengatakan karena perubahan cuaca yang ekstrem mmebuat para petani gagal panen. 

   Pemanasan global dapat diatasi bila  manusia menumbuhkan kesadarannya masing-masing untuk menjaga bumi ini. Faktanya, pemanasan global ini mustahil langsung teratasi, harus sedikit demi sedikit. Pemanasan global memang sulit diatasi, tapi manusia bisa mengurangi efeknya. Penanggulan pemanasan global ini sangat bentuk kesadaran kita terhadap bumi di masa depan. Kita harus menumbuhkan kesadaran dan melakukan aksi untuk menanggulangi pemanasan global ini. Bukan hanya untuk kita, bebasnya bumi dari pemanasan global juga berarti untuk generasi yang akan datang. Jika bukan kita yang memulai, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?



 
"Menurut data terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Indonesia, total luas hutan saat ini mencapai 124 juta hektar. Tapi sejak 2010 sampai 2015, Indonesia menempati urutan kedua tertinggi kehilangan luas hutannya yang mencapai 684.000 hektar tiap tahunya," beber Deputi FAO Representative bidang program di Indonesia, Ageng Herianto, dalam seminar dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemerintah Provinsi Sulsel di Hotel Dalton, Selasa (30/8/2016). Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar", https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.000.hektar. Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar", https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.000.hektar.
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cip
erdasarkan data dari Global Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia tertinggi kehilangan hutan setelah Brasil yang berada di urutan pertama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar", https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.000.hektar.
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipt
berdasarkan data dari Global Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia tertinggi kehilangan hutan setelah Brasil yang berada di urutan pertama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar", https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.000.hektar.
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipt
berdasarkan data dari Global Forest Resources Assessment (FRA), Indonesia menempati peringkat kedua dunia tertinggi kehilangan hutan setelah Brasil yang berada di urutan pertama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setiap Tahun, Hutan Indonesia Hilang 684.000 Hektar", https://regional.kompas.com/read/2016/08/30/15362721/setiap.tahun.hutan.indonesia.hilang.684.000.hektar.
Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipt

Read  Comments